Museum Pergamon (Pergamon museum)
Museum Pergamon (Pergamonmuseum) terletak di Museum Island, Berlin, Jerman. Lokasi ini didesain oleh Alfred Messel dan Ludwig Hoffmann serta dibangun selama 20 tahun, dari tahun 1910 sampai 1930. Museum Pergamon menyimpan bangunan-bangunan monumental yang direkonstruksi pada ukuran aslinya, misalnya Altar Pergamon dan Gerbang Pasar kota Miletus, semua terdiri dari bagian-bagian yang dipindahkan dari Turki.
Museum ini dibagi atas "Koleksi barang antik", "Middle East Museum", dan "Museum of Islamic Art". Setiap tahunnya museum ini dikunjungi oleh sekitar 1.135.000 orang, sehingga merupakan museum yang paling banyak dikunjungi di Jerman (2007).
Sejak Kaiser-Friedrich-Museum di Museum Island (sekarang Bodemuseum) dibuka, jelas bahwa museum itu tidak cukup besar untuk menampung semua harta seni dan arkeologi yang diekskavasi di bawah pimpinan tim dari Jerman. Ekskavasi masih berlangsung di Babilon, Uruk, Assur, Miletus, Priene and Egypt, dan barang-barang temuan dari lokasi-lokasi tersebut tidak dapat dipamerkan dengan layak di dalam sistem museum Jerman yang ada. Pada tahun 1907, Wilhelm von Bode, direktur Kaiser-Friedrich-Wilhelm-Museum, mempunyai rencana untuk membangun museum baru di dekat sana untuk mengakomodasi arsitektur kuno, seni post-antik Jerman, seni Timur Tengah dan seni Islam.
Museum besar dengan tiga sayap ini telah direncanakan sejak tahun 1907; ketika Alfred Messel meninggal pada tahun 1909 teman baiknya Ludwig Hoffman mengambil alih konstruksi yang dimulai tahun 1910. Pembangunan dilanjutkan selama Perang Dunia I (1918) dan inflasi besar pada tahun 1920-an. Pada tahun 1930, gedung yang menampung empat museum ini dibuka.
Pergamon Museum mengalami rusak berat dalam serangan udara atas Berlin pada akhir Perang Dunia II. Banyak barang pameran sudah disimpan di tempat aman, dan sejumlah barang besar dilapisi tembok sebagai perlindungan. Pada tahun 1945, Tentara Merah Rusia mengumpulkan semua barang museum yang tercecer, sebagai jarahan atau untuk menyelamatkan dari jarahan liar maupun api yang merambah kota Berlin. Baru pada tahun 1958 sebagian besar barang dikembalikan ke Jerman Timur. Sejumlah bagian koleksi masih ada di Rusia. Ada yang disimpan di Pushkin Museum di Moskow dan Hermitage Museum di Saint Petersburg. Pengembalian barang-barang ini diatur dalam suatu perjanjian antara Jerman dan Rusia, tetapi pada bulan Juni 2003, dihentikan oleh undang-undang restitusi Rusia.
Museum ini dibagi atas "Koleksi barang antik", "Middle East Museum", dan "Museum of Islamic Art". Setiap tahunnya museum ini dikunjungi oleh sekitar 1.135.000 orang, sehingga merupakan museum yang paling banyak dikunjungi di Jerman (2007).
Sejak Kaiser-Friedrich-Museum di Museum Island (sekarang Bodemuseum) dibuka, jelas bahwa museum itu tidak cukup besar untuk menampung semua harta seni dan arkeologi yang diekskavasi di bawah pimpinan tim dari Jerman. Ekskavasi masih berlangsung di Babilon, Uruk, Assur, Miletus, Priene and Egypt, dan barang-barang temuan dari lokasi-lokasi tersebut tidak dapat dipamerkan dengan layak di dalam sistem museum Jerman yang ada. Pada tahun 1907, Wilhelm von Bode, direktur Kaiser-Friedrich-Wilhelm-Museum, mempunyai rencana untuk membangun museum baru di dekat sana untuk mengakomodasi arsitektur kuno, seni post-antik Jerman, seni Timur Tengah dan seni Islam.
Museum besar dengan tiga sayap ini telah direncanakan sejak tahun 1907; ketika Alfred Messel meninggal pada tahun 1909 teman baiknya Ludwig Hoffman mengambil alih konstruksi yang dimulai tahun 1910. Pembangunan dilanjutkan selama Perang Dunia I (1918) dan inflasi besar pada tahun 1920-an. Pada tahun 1930, gedung yang menampung empat museum ini dibuka.
Pergamon Museum mengalami rusak berat dalam serangan udara atas Berlin pada akhir Perang Dunia II. Banyak barang pameran sudah disimpan di tempat aman, dan sejumlah barang besar dilapisi tembok sebagai perlindungan. Pada tahun 1945, Tentara Merah Rusia mengumpulkan semua barang museum yang tercecer, sebagai jarahan atau untuk menyelamatkan dari jarahan liar maupun api yang merambah kota Berlin. Baru pada tahun 1958 sebagian besar barang dikembalikan ke Jerman Timur. Sejumlah bagian koleksi masih ada di Rusia. Ada yang disimpan di Pushkin Museum di Moskow dan Hermitage Museum di Saint Petersburg. Pengembalian barang-barang ini diatur dalam suatu perjanjian antara Jerman dan Rusia, tetapi pada bulan Juni 2003, dihentikan oleh undang-undang restitusi Rusia.
Peta - Museum Pergamon (Pergamon museum)
Peta
Negara - Jerman
Bendera Jerman |
Meskipun negara-bangsa Jerman modern baru terbentuk pada tahun 1871 seusai Perang Prancis-Prusia, satuan-satuan politik di wilayah ini telah lama memainkan posisi penting dalam era monarki di Eropa sejak penguasaan oleh Kekaisaran Romawi menjelang era modern (Masehi) hingga berakhirnya Perang Napoleon. Penyatuan wilayah Eropa Tengah pada masa Karl Yang Agung (Charlemagne), pemimpin Kerajaan Franka, pada abad ke-8 menjadi rintisan terbentuknya suatu imperium konfederatif berusia hampir 1000 tahun yang dikenal sebagai Imperium Romawi Suci. Imperium ini sangat mewarnai budaya feodal di seluruh Eropa serta menjadi pusat Reformasi gereja Kristen pada abad ke-16 yang melahirkan Protestantisme. Ketika Imperium Romawi Suci dibubarkan pada tahun 1806 akibat perpecahan yang ditimbulkan oleh perang Napoleon, telah tumbuh rasa satu kebangsaan sebagai masyarakat berbahasa yang sama (bahasa Jerman). Namun, negara modern yang terbentuk kemudian tidak sanggup menyatukan cita-cita kebangsaan itu karena Austria membentuk sekutu bersama Hongaria menjadi negara terpisah dari negara Jerman modern. Pada tahun 1949, Jerman, dengan wilayah yang jauh berkurang akibat dua perang besar di Eropa, terbagi menjadi dua negara terpisah: Jerman Barat dan Jerman Timur. Pemisahan ini berakhir 3 Oktober 1990 (menjadi hari nasional Jerman sekarang) ketika Jerman Timur secara resmi menyatukan diri dengan Jerman Barat.
Mata uang / Bahasa
ISO | Mata uang | Simbol | Angka signifikan |
---|---|---|---|
EUR | Euro (Euro) | € | 2 |
ISO | Bahasa |
---|---|
DE | Bahasa Jerman (German language) |